Dpp Huppaz__Syair merupakan puisi lama yang digunakan untuk menuliskan atau mengexpresikan bentuk ungkapan terkait hal-hal yang panjang. Misalnya, cerita, nasihat, agama, dan ungkapan rasa syukur dan terimakasih keypads seseorang sebagainya Syair dimanfaatkan sebagai hiburan di berbagai acara sosial seperti pernikahan atau acara lainnya.
Syair juga dinyanyikan untuk mengiringi tarian tertentu. Melalui keindahan lirik dan suara, syair dapat menyentuh hati pendengar dan meninggalkan kesan yang dalam. Syair juga bisa berbentuk sebuah tulisan yang indah dengan makna yang mendalam. Syair digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai yang baik dan bermanfaat. Syair berperan dalam acara-acara seni dan budaya masyarakat dan siapapun boleh menunjukkannya dalam bentuk apapun. Bahkan semua orang berhak untuk menunjukkannya baik itu seorang pemuda kepada kekasihnya, sahabatnya, seorang anak kepada orang tuanya, seorang suami kepada istrinya, seorang istri kepada suaminya bahkan seorang murid kepada gurunya.
Dari beberapa ulasan di atas, Ada salah seorang murid yang begitu kagum kepada sosok gurunya dan bentuk ungkapan rasa rindu dan syukur yang besar kepada gurunya yang telah mengajarkannya ilmu dan Nilai-nilai kehidupan yang bermakna, memberikannya nasehat-nasehat yang baik Dan bermanfaat untuk kehidupannya.
Dan kita maklumi bersama bahwasanya Syair kepada Guru adalah puisi lama yang berisi penghormatan dan penghargaan kepada guru atas jasa-jasa mereka dalam mendidik dan membimbing murid-muridnya. Syair ini biasanya berisi nasihat, ungkapan rasa terima kasih, serta penggambaran betapa pentingnya peran guru dalam kehidupan seseorang. Syair seperti ini bertujuan untuk menunjukkan betapa berharganya peran guru dalam mencerdaskan generasi.
Seperti syair berikut ini, syair yang dituliskan oleh salah satu murid dari Al-Maghfurlah Al-Marhum Tuan Guru Haji Syekh Musthofa Umar Abdul Aziz yang merupakan pimpinan pertama sekaligus pendiri pondok pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunungsari Lombok Barat Nusa Tenggara Barat.
Wahai seseorang yang menyinari semesta,semoga aku sampai pada tujuanku dengan mengukir senyuman
(kepergianmu) dalam keadaan tenang adalah hal yang pasti dan tidaklah engkau berada dalam kehinaan.
Itulah Al Musthafa ( Mamik TGH Musthafa Umar Abdul aziz) guruku sebaik-baik penuntunku engkau telah berhasil demi Allah dengan (mencapai) surga dan kebahagiaan.
Eengkau dididik dengan perangai yang paling sempurna kepada engkaulah kembaliku disaat lapang dan sempit.
Dan tidaklah beliau pernah menyia-nyiakan waktu yang dimiliki dan dalam gelapnya malam beliau menangis (berdoa kpd Allah & beribadah).
Beliau selalu memaafkan santri-santri dan memperhatikan mereka serta selalu mengingat Allah tanpa pernah merasa bosan.
Alangkah banyak santri yg sadar dari kelalaian mereka ( berkat didikan beliau) dan menjadi orang yang bersungguh-sungguh dan dekat ( kepada Allah).
Beliau membersihkan kamar-kamar mandi pada waktu malam , sedangkan santri-santri beliau mendidik mereka dengan penuh perhatian.
Berapa banyaknya harta yang beliau miliki yang itu semua beliau infakkan tanpa rasa ragu.
Al-ziziyah ( ponpes Al Aziziyah) adalah puncak kebanggaan ku dan di sanalah Al-Qur’an itu dilantunkan dengan hafalan.
Engkau membangunnya dengan sangat susah payah (dari segi tenaga & dana) dan hanya saja itu semua pembangunan itu semua dilakukan demi Allah semata.
Lalu Allah pun mewujudkan kegigihan beliau dan jadilah pondok tersebut seperti yang kita lihat (indah dan megah) kemudian beliau menamakannya dengan itu (Al-Aziziyah) berbahagialah..! Dan ambillah (wahai Mamik Musthafa) cintaku.
Begitu pula masjid yang dibangun dengan kesempurnaan tawakkal dinamai dengan masjid Al Kautsar tempat sumbernya ketaatan.
Kitab adzkarmu (adzkarul mu’minin) ialah matahari yang menyinari hati kami (maka dari itu) Tuhanku, demi kedudukan Mamik terimalah munajatku.
Maka manakah kedudukan yang lain jika dibandingkan (dengan beliau)? Maka sungguh kedudukan beliaulah yang tertinggi.
Tidaklah pujian ini berlebihan, jika kamu berkata seperti itu maka tidaklah demikian dan bebaskanlah aku dari perkataan itu.
Maka enyahlah dunia itu dan orang yg mencari tanpa didasari ilmu dan alangkah ruginya ia..!
Alangkah sedihnya jika diriku meninggal sebelum dapat melihat wajah-wajah yang diliputi cahaya ilmu dan rasa takut (seperti beliau).
Semoga shalawat serta salam tercurahkan kepada seseorang yg selalu berdoa kepada Allah di penghujung malam (Muhammad shallahu alaih).
Begitu pula kepada keluarga beliau selama berhembusnya angin dan terbitnya matahari.
Lalu Muhammad Raqib